TIMES BIMA, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres di Gedung Sekretariat PBB, New York, Senin (22/9). Pertemuan tertutup ini membahas sejumlah isu strategis, termasuk penyelesaian konflik Palestina dan peran Indonesia dalam misi perdamaian.

Pertemuan berlangsung setelah Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution. Setibanya di lokasi, Presiden disambut langsung oleh Sekjen Guterres, diikuti sesi foto bersama.

Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, Presiden Prabowo menekankan pentingnya solidaritas global dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia, sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan dan memperkuat peran negara berkembang dalam sistem multilateral.

“Beliau menyampaikan bahwa Indonesia tetap pada komitmennya mendukung sistem multilateral dan percaya bahwa PBB harus diperkuat untuk menjaga perdamaian dunia,” ujar Sugiono.

Selain itu, kedua pemimpin membahas dukungan Indonesia terhadap penyelesaian damai konflik Palestina melalui solusi dua negara, serta kesiapan Indonesia untuk berkontribusi pada misi perdamaian, khususnya terkait situasi di Gaza.

“Kami mendukung PBB menjalankan mandatnya, dan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian di Gaza jika gencatan senjata tercapai,” tambah Sugiono.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Tetap RI untuk PBB Umar Hadi. Sekjen Guterres ditemani Deputy Secretary-General Amina Mohammed, Under-Secretary-General for Policy Guy Ryder, Under-Secretary-General for Political and Peacebuilding Affairs Rosemary DiCarlo, serta sejumlah pejabat PBB terkait.

Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya diplomasi Indonesia di level multilateral untuk memperkuat peran negara dalam menjaga perdamaian internasional, sekaligus menunjukkan komitmen nyata Indonesia terhadap solusi dua negara bagi Palestina.(*)