Ekonomi

Menko Perekonomian RI: Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar

Senin, 26 April 2021 - 15:46
Menko Perekonomian RI: Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto. (Foto: Dok TIN)

TIMES BIMA, JAKARTAMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara produsen terbesar biodiesel di dunia, dengan jumlah produksi mencapai 137 ribu barel minyak per hari. Jumlah produksi ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka produksi biodiesel Amerika Serikat, Brazil, dan Jerman.

"Indonesia menjadi negara produsen biodiesel terbesar di dunia dengan kapasitas 137 ribu barel minyak per hari. Sedangkan Amerika Serikat dengan 112 ribu barel, Brazil 99 ribu barel, dan Jerman 62 ribu barel minyak per hari," kata Menko di forum diskusi RUU Energi Baru dan Terbarukan di Jakarta, Senin (26/4).

Ketua Umum Golkar ini mengatakan bahwa keberhasilan ini telah menempatkan posisi Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam pasar biodiesel dunia. Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.

Indonesia menggunakan minyak sawit mentah atau CPO sebagai bahan baku utama biodiesel. Minyak sawit dipilih karena pembudidayaanya sudah mapan mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar nomor dua di dunia.

Ilmuwan mencampurkan minyak sawit sebanyak 30 persen ke dalam minyak solar, sehingga menghasilkan produk bernama B30 yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit, mengurangi konsumsi impor bahan bakar minyak, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Dalam kerangka perubahan iklim, Indonesia berkomitmen akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dari business as usual dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030," kata Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto.

Setiap tahun angka produksi biodiesel terus mengalami pertumbuhan yang positif. Jumlah produksi biodiesel pada 2016 tercatat mencapai 3 juta kiloliter, lalu meningkat 300 persen menjadi 8,5 juta kiloliter pada 2020. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) pun mencatat adanya kenaikan harga indeks pasar minyak sawit dari waktu ke waktu telah mengakibatkan harga biodisel cenderung lebih mahal ketimbang harga solar. Harga CPO semakin meningkat, sedangkan CPO ini sebagai bahan bakar utama biodiesel yang mengakibatkan harga biodiesel relatif tinggi dibandingkan harga solar. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bima just now

Welcome to TIMES Bima

TIMES Bima is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.