TIMES BIMA, JAKARTA – YouTube tengah menguji teknologi kecerdasan buatan (AI) baru yang mampu menyelaraskan gerak bibir pembicara dengan hasil dubbing otomatis (auto-dubbing). Inovasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah klasik dalam video terjemahan, di mana gerak bibir sering tidak sesuai dengan bahasa yang diucapkan.
Fitur ini menjadi pengembangan lanjutan dari layanan auto-dubbing YouTube yang diperkenalkan tahun lalu. Teknologi tersebut memungkinkan video diterjemahkan ke berbagai bahasa menggunakan AI, dan kini YouTube ingin hasil terjemahannya terlihat lebih alami di wajah sang kreator.
Menurut Buddhika Kottahachchi, Product Lead untuk fitur autodubbing YouTube, tantangan utama terletak pada cara “mengubah piksel di layar agar sesuai dengan ucapan hasil terjemahan.” Timnya pun mengembangkan alat khusus untuk menganalisis gerakan wajah, bentuk bibir, gigi, hingga postur tubuh agar hasilnya sinkron dengan suara baru.
Dalam tahap uji coba, teknologi lip-sync AI ini bekerja paling baik untuk video beresolusi Full HD. Untuk video 4K, kualitasnya masih perlu disempurnakan. YouTube pertama kali memperkenalkan proyek ini dalam acara Made by YouTube pada September lalu, namun belum menetapkan jadwal peluncuran resmi.
Versi awal fitur ini mendukung lima bahasa: Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Portugis. Ke depannya, YouTube berencana memperluas dukungan lip-sync ke seluruh bahasa dalam sistem auto-dubbing-nya, termasuk Indonesia, Jepang, Korea, Hindi, Turki, dan Rusia.
Saat ini, akses uji coba masih terbatas untuk sejumlah kreator terpilih. “Kami belum bisa memastikan kapan fitur ini tersedia secara luas. Saat ini fokus kami adalah memahami batasan komputasi dan menjaga kualitas hasilnya,” kata Kottahachchi.
Ia juga mengisyaratkan bahwa fitur lip-sync ini mungkin menjadi layanan berbayar di masa depan agar kreator bisa menjangkau audiens lintas bahasa dengan lebih efektif.
YouTube memastikan akan tetap memberi penjelasan yang jelas kepada penonton setiap kali AI digunakan. Nantinya, akan muncul pemberitahuan di kolom deskripsi video yang menandakan bahwa “audio dan video dalam video ini telah dibuat atau diubah secara sintetis.”
Sejak peluncurannya pada Desember 2024, fitur auto-dubbing YouTube telah digunakan lebih dari 60 juta kali hingga akhir Agustus 2025. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: YouTube Uji Teknologi AI Lip-Sync untuk Samakan Gerak Bibir dan Suara Terjemahan
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |