TIMES BIMA, JAKARTA – Lilin aromaterapi bukan hanya sekadar penerangan, melainkan juga bagian penting dari terapi aroma (aromaterapi) yang bisa membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan menciptakan suasana damai di rumah. Daripada membeli, mengapa tidak mencoba membuatnya sendiri? Prosesnya tidak sesulit yang dibayangkan dan bisa menjadi hobi baru yang menyenangkan.

Bahan-bahan yang Dibutuhkan

Sebelum memulai, siapkan semua bahan yang diperlukan. Bahan-bahan ini mudah ditemukan secara daring maupun di toko kerajinan tangan.

1. Lilin: Anda bisa menggunakan lilin kedelai (soy wax), lebah (beeswax), atau parafin. Lilin kedelai sangat populer karena terbuat dari bahan alami, ramah lingkungan, dan dapat menampung aroma dengan baik.

2. Sumbu Lilin (Wick): Pastikan ukuran sumbu sesuai dengan diameter wadah lilin Anda. Sumbu yang terlalu kecil akan membuat lilin tidak terbakar merata, sementara sumbu yang terlalu besar bisa menghasilkan api yang terlalu besar.

3. Wadah Lilin: Gunakan wadah tahan panas seperti stoples kaca, kaleng, atau wadah keramik. Pastikan wadah bersih dan kering.

4. Minyak Esensial (Essential Oil): Ini adalah bahan utama untuk menciptakan aroma. Pilih minyak esensial murni seperti lavender untuk relaksasi, lemon atau peppermint untuk menyegarkan, atau eucalyptus untuk membantu pernapasan.

5. Pewarna Khusus Lilin (Opsional): Jika Anda ingin lilin berwarna, gunakan pewarna yang dirancang khusus untuk lilin.

6. Alat Tambahan:

   • Panci ganda atau wadah tahan panas (untuk melelehkan lilin dengan metode double boiler).

   • Termometer khusus lilin atau termometer masak.

   • Pengaduk (sendok logam atau spatula kayu).

   • Penjepit sumbu atau sumpit (untuk menahan sumbu di tengah).

Langkah-langkah Membuat Lilin Aromaterapi

Membuat lilin ini adalah proses yang membutuhkan ketelitian, tetapi hasilnya sangat memuaskan.

Langkah 1: Persiapan Wadah dan Sumbu

Tempelkan bagian bawah sumbu ke tengah-tengah dasar wadah. Gunakan penjepit sumbu atau jepit sumbu di antara dua sumpit untuk memastikan sumbu tetap tegak lurus dan berada di tengah.

Langkah 2: Melelehkan Lilin

Potong lilin menjadi serpihan kecil agar lebih mudah meleleh. Gunakan metode double boiler dengan menaruh wadah berisi lilin di dalam panci yang berisi air. Panaskan air dengan api sedang hingga lilin meleleh sempurna. Penting: Jangan panaskan lilin secara langsung di atas api karena bisa terbakar. Gunakan termometer untuk memantau suhu, biasanya lilin kedelai meleleh pada suhu sekitar 75-85°C.

Langkah 3: Menambahkan Minyak Esensial

Setelah lilin benar-benar meleleh dan suhunya turun sedikit (sekitar 60-65°C), barulah tambahkan minyak esensial. Jika ditambahkan saat lilin terlalu panas, aroma akan menguap. Aduk perlahan hingga minyak tercampur rata. Untuk pemula, gunakan sekitar 1-2 ml minyak esensial untuk setiap 100 gram lilin. Anda bisa menyesuaikan jumlahnya sesuai intensitas aroma yang diinginkan.

Langkah 4: Menuangkan Lilin

Tuang perlahan lilin cair ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Pastikan sumbu tetap di posisi tengah. Biarkan lilin mengeras di suhu ruangan. Proses pengerasan ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga semalaman.

Langkah 5: Penyelesaian

Setelah lilin benar-benar mengeras, potong sumbu hingga menyisakan sekitar 0.5-1 cm di atas permukaan lilin. Jangan langsung menyalakan lilin. Biarkan lilin "menyembuh" (curing) selama 24-48 jam. Proses ini memungkinkan minyak esensial berikatan lebih kuat dengan lilin, menghasilkan aroma yang lebih optimal saat dinyalakan.

Membuat lilin aromaterapi adalah cara kreatif untuk mengisi waktu luang dan menghasilkan produk personal yang dapat dinikmati sendiri atau diberikan sebagai hadiah istimewa. Selamat mencoba! (*)